Senin, 18 Agustus 2014

ASET NON-KEUANGAN PERSEDIAAN


PERSEDIAAN

Definisi Persediaan

Persediaan adalah barang yang dimaksudkan untuk :

  1. dijual dalam operasi normal entitas (contoh : Perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perumahan dalam real estate, dsb)
  2. digunakan sebagaibahan baku dalam proses produksi
  3. barang yang masih belum selesai dalam proses produksi (work in process) / belum siap juaL
  4. berupa suku cadang dan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan operasional


Klasifikasi Persediaan

Persediaan termasuk dalam aset lancar, kecuali untuk perusahaan yang tergolong "slow moving"

Pengakuan Persediaan

Persediaan diakui apabila terdapat kemungkinan bahwa seluruh manfaat ekonomi dari persediaan akan dirasakan oleh entitas dan diakui jika nilai dapat diestimasi dengan handal.

Contoh Pengakuan Persediaan

PT Y menjual barang terhadap PT R, kontrak jual beli barang ditandatangai pada tanggal 30 Oktober 2013. Barang dikeluarkan dari gudang PT Y pada tanggal 5 November 2013. Barang dikirimkan oleh PT Y ke kurir dan sampai kurir pada tanggal 6 November2013. Kurir mengantarkan barang kpd PT R, sampai gudangan PT R pada tanggal 9 November 013. PT R melakukan inspeksi di gudang dan dinyatakan diterima dengan baik pada tanggal 10 November 2013. Pelunasan transaksi jual beli dilaksanakan tanggal 15 November 2013. 

Diminta :
Tentukan kapan saat pengakuan transaksi terkait persediaan, jika :
a. Syarat jual beli barang adalah FOB Shipping
b. Syarat jual beli barang adalah FOB Destination

Jawab :

  • FOB shipping point diakui pada saat penjual mengirim kepada kurir yaitu pada tanggal 6 November 2013, dimana diakui saat barang sudah diterima dikurir dan sudah diantar kurir
  • FOB destination point diakui saat barang sudah sampai tujuan/sudah diterima oleh gudang pembeli yaitu pada tanggal 9 November 2013

Pengukuran/Penilaian Persediaan

LCNRV (Lower of Cost or Net Realizable Value) = Harga terendah antara harga perolehan (harga/biaya yang dikelaurkan oleh entitas untuk memperoleh aset, hingga aset tsb siap digunakan) dengan nilai realisasi bersih (nilai jual aset dikurangi dgn biaya untuk menjual aset)

Contoh Pengukuran/Penilaian Persediaan (1)

Pada kontrak jual beli PT Y dan PT R, tertera bahwa nilai jual beli barang sebesar Rp 975.000.000,- termasuk harga barang Rp 600.000.000,-, asuransi barang Rp 100.000.000,-. biaya angkut barang dibayar oleh PT R sebesar Rp 50.000.000,- , biaya pengepakan barang RP25.000.000,- , PPN sebesar Rp60.000.000,- , dan sisanya merupakan PPnBM. 

Diminta :
Tentukan harga perolehan barang tersebut dan buatlah jurnal yang dicatat oleh PT R!

Jawab
Diketahui :  
Nilai jual barang                  Rp 975.000.000
Harga barang                      Rp 600.000.000
Asuransi barang                 Rp 100.000.000
Biaya angkut barang*        Rp   50.000.000
Biaya pengepakan barang Rp   25.000.000
PPN**                                   Rp   60.000.000
                                              (Rp 835.000.000)
PPnBm                                 Rp 140.000.000 = 975.000.000-835.000.000

*Biaya angkut barang, jika dibayar oleh penjual (PT Y) tidak masuk dalam harga perolehan
**PPN dan PPnBm tidak masuk dalam harga perolehan


  • Harga perolehan barang = Harga barang 600.000.000 + Asuransi barang 100.000.000 + Biaya angkut barang 50.000.000 + Biaya pengepakan barang 25.000.000 = 915.000.000
  • Jurnal yang dicatat oleh PT R :
Dr. Pembelian/Persediaan 915.000.000
     Cr. Kas 915.000.000

Contoh Pengukuran/Penilaian Persediaan (2)

(soal lanjutan diatas) Pada akhir tahun diketahui bahwa nilai jual barang tersebut adalah Rp750.000.000,-. Biaya untuk menjual barang tersebut adalah Rp25.000.000,-

Diminta :
Tentukan nilai NRV dan tentukan nilai persediaan pada akhir tahun, buat jurnalnya!

Jawab
Diketahui :  
Pada akhir tahun nilai jual barang = Rp750.000.000,- dan biaya untuk menjual barang= Rp25.000.000,-

Nilai NRV = Nilai jual aset - Biaya untuk menjual aset
                   = Rp750.000.000 - Rp25.000.000 = Rp715.000.000

Harga perolehan = Rp915.000.000

Selisih = Rp915.000.000-Rp715.000.000 = Rp 190.000.000

Karena Nilai NRV lebih kecil dari pada harga perolehan, maka dibuatlah jurnal untuk mencatat selisihnya :
Dr. Rugi penurunan nilai persediaan Rp190.000.000,-
   Cr. Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp190.000.000,-

*Jika nilai NRV lebih besar dari pada harga perolehan, nilai yang dipakai adalah harga perolehan. maka tidak ada jurnal, karena tidak ada tambahan nilai/tetap dengan jurnal sebelumnya, yaitu Rp915.000,000,-


Contoh Pengukuran/Penilaian Persediaan (3)

(soal lanjutan diatas) Jika seandainya tahun depan terdapat produk yang hilang senilai Rp10.000.000,- dan ada produk yang rusak karena usang senilai RP5.000.000,-

Diminta :
Buat jurnalnya!

Jawab
Untuk produk hilang = Rp10.000.000,-

Dr. Rugi kehilangan persediaan RP10.000.000,-
   Cr. Persediaan Rp 10.000.000,-

Untuk produk usang = Rp5.000.000,-
Dr. Rugi keusangan persediaan Rp5.000.000,-
   Cr. Penyisihan penurunan nilai persediaan Rp5.000.000,-


Pengungkapan Persediaan

Laporan keuangan harus mengungkapan :
  1. Kebijakan akuntansi dalam pengukuran, termasuk rumus biaya yang digunakan
  2. total jumlah tercatat dan jumlah nilai tercatat,, sesuai dengan klasifikasi entitas
  3. jumlah tercatat persediaan dengan NRV
  4. jumlah persediaan yang menjadi beban (beban pokok penjualan)
  5. jumlah penurunan nilai dan pemulihannya
  6. penyebab pemulihan persediaan
  7. nilai tercatat persediaan yang menjadi jaminan kewajiban





Tidak ada komentar:

Posting Komentar