ASET TAK BERWUJUD DAN ASET
KEUANGAN
ASET TAK BERWUJUD
Aset tak berwujud memiliki beberapa ciri-ciri yang pasti kita sudah
ketahui, yang terutama adalah sesuatu yang tidak memiliki bentuk fisik (substansi
non-fisik, dimana manfaat ekonominya terletak pada hak pemilik bukan karena fisik),
dapat diidentifikasikan dengan arti dapat dipisahkan dan perolehannya jelas
(contoh : hak paten), dan termasuk dalam aset non-moneter. Aset tak berwujud memiliki manfaat ekonomi
terbatas/tidak terbatas (tergantung kondisinya).
Di dalam aset tak
berwujud dapat terjadi penurunan nilai. Penurunan nilai ini terjadi jika
terjadi Disebabkan/diduga akan terjadi karena adanya indikasi penurunan nilai,
baik dari sumber internal maupun eksternal (contoh = internal:keusangan/kerusakan
aset II eksternal:perubahan teknologi/perubahan minat masyarakat akan teknologi
yang baru). Jika terjadi indikasi penurunan nilai, kita harus menentukan nilai
aset sebesar nilai terpulihkan (recoverable
amount). Nilai tercatat aset harus disesuaikan, sehingga besarnya sesuai
dengan nilai terpulihkan. Nilai terpulihkan ditentukan berdasarkan nilai
tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau dengan nilai
pakai (value in use).
ASET KEUANGAN
Aset keuangan adalah instrumen yang memberikan aset keuangan pada
suatu entitas di suatu entitas dan menyebabkan adanya liabilitas keuangan
disuatu entitas lainnya. Contoh dari instrumen keuangan adalah obligasi, saham,
dan piutang.
Contoh obligasi :
Perusahaan A membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan B.
dilihat dari perspektif masing-masing perusahaan :
Perusahaan A
|
Perusahaan B
|
Membeli obligasi
Tujuannya adalah untuk mendapatkan pendapatan
berupa bunga obligasi yang dibayarkan secara teratur. (Aset dicatat sebagai
aset keuangan)
|
Menerbitkan obligasi (memiliki liabilitas)
(dicatat sebagai utang obligasi/bonds payable
|
Pengakuan Aset Keuangan
PSAK 55
Aset keuangan diakui jika dan hanya jika terdapat kemungkinan manfaat
ekonomi berupa arus kas yang sifatnya kontraktual akan diperoleh oleh entitas.
Contohnya adalah ketika membeli saham/obligasi, kita akan terikat kontrak
sehingga kita tidak bisa menjual jika belum jatuh tempo; ketika kita mendapatkan
obligasi pada tanggal 1 desember (arus kas kontraktual); atau ketika syarat
pinjam/utang adalah membayar utang kembali pada tanggal 31 oktober (nilai
obligasi = standar, diskon, premium)
CONTOH
PT Y menerbitkan obligasi yang memiliki nilai Rp500.000.000,-, bunga
10% (bunga nominal/bunga obligasi), diterbitkan pada nilai Rp480.000.000,-
(nilai diskon). PT X membeli seluruh obligasi PT Y pada harga Rp480.000.000,-.
Harga jual obligasi harus berdasarkan nilai pasar :
Nilai pari = 100% dari nilai obligasi
Face value = nilai yang
tertera pada nilai nominal obligasi Rp500.000.000,-
Nilai par = market value (100) =
face value (100%)
PT X memiliki obligasi/investasi pada utang (debt investment). PT X mempunyai aset keuangan.
Jurnal :
Dr. Aset keuangan 480jt
Cr. Kas 480jt
(yang dicatat adalah nilai yang benar-benar dibayar, pada saat
pembelian investasi (pengakuan awal))
RESIKO TRANSAKSI OBLIGASI
·
Over subscribed
: saham yang kita terbitkan laku keras
·
Under subscribed
: saham yang kita terbitkan tidak laku
CARA MENGHITUNG MARKET VALUE
1.
Lihat tenor (jangka waktu) obligasi (misalkan 10
tahun)
2. Lihat
bunga obligasinya, misalkan market value
(jika bunga 8%, maka face value
adalah 8%)
3.
Memiliki benchmark
obligasi yang resikonya kecil (R<10%)
PENGUKURAN SELANJUTNYA
Klasifikasi aset keuangan
1.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi memiliki ciri-ciri :
a. Aset dimaksudkan untuk dijual segera
b. Aset yang ditentukan entitas
untuk dicatat melalui laporan laba rugi
2. Aset
keuangan yang dipegang hingga jatuh tempo (aset keuangan yang asetnya diniatkan
untuk dipegang (tergantung niat dan kemampuan/hingga jatuh tempo)
3. Aset
keuangan berupa pinjaman yang diberikan dan piutang tidak diperdangakan di bursa
4.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale)
CONTOH KLASIFIKASI NO.2
PT X mengklasifikasikan aset keuangan sebagai held to maturity. Pencatatan transaksi selanjutnya adalah PT C
menerima pendapatan bunga :
-
Pendapatan bunga = 500jt x 10% = 50jt
-
Mencatat pendapatan bunga dengan menggunakan
metode bunga efektif :
Pendapatan bunga = market value x nilai nominal -= 12% x 480jt
= 57.600.000
Kas yang diterima =(50.000.000)
Selisih = 7.600.000
- Jurnal :
Dr. Kas 50jt
Dr. 7.6jt
Cr. 57.600jt
-
Jurnal pada saat jatuh tempo (penerimaan
berdsarkan nilai nominal) :
Dr. Kas 500jt
Cr. Aset keuangan 500jt
CONTOH KLASIFIKASI NO. 1 & 4
(INVESTASI DI SAHAM) Pengendalian ditentukan
oleh besar kecilnya saham. Maksud investasi di saham adalah suatu entitas
memiliki entitas lain. Contohnya adalah PT X membeli PT Y (PT X menjadi pemilik PT Y). pengendalian dibagi
menjadi 3, yaitu :
1. No control : saham terlalu kecil
(<20%)
2. Significant influence/half control : bukan
merupakan pemilik perusahaan, tetapi pendapata saya dipertimbangkan (<20% x
<50%)
3.
Full control
: menjadi mayoritas (>50%)

